Saturday, 19 July 2014

0 Korban MH17:Goodbye, Sampai ketemu di Indonesia

(foto: Bramantyo)
KARANGANYAR - Sriyatun, ibu kandung Supartini, belum percaya jika putri pertamanya itu menjadi korban jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17. Sriyatun mengatakan, putrinya itu sempat meminta dibuatkan makanan kesukaan, botok mlanding.

"Dia sangat suka sekali makanan ini. Sebenarnya waktu ulang tahunnya itu, Partini minta dikirimi bumbu-bumbu botok mlanding. Lah, ngirimnya ke londo piye?" cerita Sri kepada Okezone dengan mata berkaca-kaca, di rumahnya, RT 11/RW 2, Desa Munggur, Kecamatan Mojogedang, Karanganyar, Jawa Tengah, Sabtu (19/7/2014).

Sri menceritakan, anaknya yang biasa dipanggil Partini itu baru saja merayakan ulang tahun ke-39 pada 5 Juli. Lantaran masih tak percaya anaknya menjadi korban, hingga saat ini dia masih menyiapkan botok mlanding, makanan kesukaan yang dipesan Partini sebelum lepas landas dari Bandara Schiphol, Belanda, Kamis 17 Juli.

Kesedihan juga dirasakan Murtini, adik kandung korban yang selamat dari maut setelah memutuskan tidak naik maskapai milik Malaysia tersebut. Murtini juga bekerja di Belanda atas ajakan kakaknya itu.

Pertemuan Murtini dengan Partini di Bandara Internasional Belanda itu ternyata yang terakhir. Masih terngiang di pikirannya saat merayakan ulang tahun Partini di Negeri Kincir Angin. (Klik: Nenek Jane 'Penumpang MAS MH-17' Minta Dijemput di Bandara)

"Saat merayakan ulang tahun, kakak saya ini sangat bersemangat bercerita kalau dirinya ingin sekali bertemu anak semata wayangnya di kampung," jelasnya.

Murtini mengungkapkan, setelah makan dan foto bersama, Partini pulang lebih dulu. Korban sempat mampir ke sebuah tempat kursus Bahasa Belanda untuk berpamitan dengan guru. Murtini merasa aneh, kakaknya pamit ke semua guru untuk pulang selama dua bulan.

"Ternyata itu pamitan terakhir kali dengan semua guru," jelasnya dengan berurai air mata. (Klik: Keluarga Korban MH17 Berharap Jenazah Ditemukan)

Adik korban yang juga bekerja di Belanda, Paryati mengaku sempat berfoto bersama dengan Partini dan Murtini di Bandara Schiphol. Partini kemudian mengirimkan foto tersebut ke telefon genggam miliknya dan Murtini.

Kakakyna itu juga sempat berpesan kepada kedua adiknya untuk menggunakan jaket selama di pesawat, karena udaranya sangat dingin.

"Setelah menyampaikan pesan, dia langsung mengatakan goodbye, sampai ketemu di Indonesia. Itu kalimat terakhir kakak yang saya dengar, kemudian naik pesawat. Sedangkan pesawat saya baru berangkat sore hari, selisih tiga jam," ucapnya.

Tiba di Jakarta, Paryati dan Murtini membaca koran bahwa pesawat yang ditumpangi kakanya jatuh ditembak di Ukraina. "Lemas sudah, karena itu pesawat kakak saya. Nomor serinya sempat difoto dan dikirim ke ponsel saya," tambahnya.

Saat ini, keluarga Partini hanya berharap proses pengurusan jenazah bisa cepat selesai. Keluarga ingin jasad Partini dimakamkan di kampung halamannya. (Klik: Usai Hadiri Pernikahan Kawan, Wayan Sujana Jadi Korban MH17)

"Kami akan menjaga dan menyekolahkan anak semata wayang almarhum sampai setinggi-tingginya. Supartini sangat berharap agar putrinya bisa menjadi Polwan," pungkasnya. (trk)

sumber : okezone.com

0 comments:

Post a Comment

 

TUTUP KALENG Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates